Singapura, meski dengan wilayah kecil namun pertumbuhkan ekonominya cukup pesat. Bahkan dibandingkan dengan Negara lain, kekayaan orang singapura lebih lebih meningkat. Hal ini juga tidak dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan Eropa karena peningkatannya hamper 50 persen. Berdasarkan fakta tersebut, rupanya memicu kuatnya bursa saham di Singapura meskipun juga akan dibarengi fluktuasi.
Terlepas dari fakta tersebut, sebaiknya kita mengintip apa rahasia warga SIngapura cepat kaya dan bagaimana mereka mendistribusikan uang mereka.
Tabungan dan investasi
Warga Singapura sangat mementingkan tabungan dan investasi. Dari sejumlah harta kekayaan seorang warga singapura, ia akan berinvestasi dan menabung sebanyak 6o persen. Meskipun itu lebih rendah dari Hongkong yang 66 persen, namun hal ini membuktikan bahwa warga Singapura mengatur keuangan mereka juga untuk masa mendatang.
Traveling dan Amal
Warga Singapura terkenal dengan kesibukannya dalam level tinggi, seperti dibuktikan dengan berjalan terburu-buru, berorientasi pada uang dan menghargai waktu. Banyak warga Singapura kaya menghabiskan uang mereka untuk berbagai aktivitas positif.
Mereka senang bepergian ke Negara-negara lain saat waktu luang, juga senang berbagai melalui kegiatan amal yang mereka selenggarakan. Dari kekayaannya mereka menyisihkan 16 persen uang mereka untuk dua kegiatan tersebut.
Mobil dan perhiasan
Warga singapura lebih terobsesi pada kepemilikan uang daripada benda-benda berharga. Dari kekayaannya, mereka hanya menganggarkan 7 persen dari uang mereka untuk membeli mobil dan perhiasan. Hal ini berbanding terbalik dengan warga India yang menganggarkan 17 persen dari kekayaan untuk membeli mobil dan perhiasan.
Obsesi
Warga Singapura sangat ingin berbagai kekayaannya tidak hanya untuk dirinya namun juga untuk orang lain. Meskipun kekayaannya melimpah, perbandingan pembagian kekayaan pada warga Singapura cukup unik. Misalnya, mereka menganggarkan 50 persen untuk amal pada lembaga social, dan hanya 13 persen untuk warisan keturunan mereka.
No comments:
Post a Comment